Kawela..!!! Bagi saya adalah sebuah surga terakhir di Pulau Sadis Romantis, Adonara.
Desa yang termasuk dalam Kecamatan Wotanulumado, Paroki Baniona, Stasi Wayongona ini mempunyai SDA yang sangat Luar Biasa.
Keindahan Alam, Dinginnya malam membekukan tinta penaku ketika ku mulai
melukis perjalanan ini. Kertasku Pun menjadi malu dan enggan
menyerahkan dirinya di basahi Tinta, mungkin karena Ia takut salah
melukis Alam Kawela.
Saya yang lahir di tanah gersang penuh debu
dan batu merasakan alam mu Kawela begitu luar biasa. Yah,,,,!!!! Mungkin
karena Ile Ape ku Yang gersang membuat ku bertanya-tanya tentang buah
Kakao.
ah,,,,,!!! biasa saja,,!!
Suatu saat Ile Ape akan Seperti Kawela itupun mari kita berdoa sampai kucing bertanduk.
Bersama rombongan K3SL kami berangkat dari pelabuhan waiwerang menuju
ke Rumah kakak alumni sekaligus mantan ketua API REINHA kakak Chrys
Noyah, yah,,,!!! begitulah,!! sosok yang penuh dengan karismatik dan
sedikit melucu itu membalikan Hayon menjadi Noyah.
Kamipun langsung bertemu Rm. Lasarus Koten. Pr selaku Romo Dekenat Adonara.
Setelah berbincang-bincang besama Rm. Deken, Ibu Ketua dan kami semua
diberkati oleh Romo sekaligus foto bersama di depan rumah pastoran.
Kamipun kembali ke Rumah kakak Chrys Hayon sambil menunggu kendaraan yang menganta kami ke Kawela.
Beberapa menit kemudian Sebuat truk tiba di depan rumah dengan muatan
semen ditambah penumpang kira-kira 12 orang, lumayan untuk sebuah
perjalanan.
Kami pun segera menaikan barang-barang bawaan kami dan
segera naik kedalam truk yang lumayan sarat penumpang dan puluhan karung
semen didalamnya itu.
Mama Bunda berada di depan di pangku oleh
adik ana Ukat. Saya, Ibu Ketua, Rofin, Tuty, Nugi kerans, Ade Fin, ade
ana balukh, ade jones, dan lainnya kami berdesakan dengan puluhan karung
semen di bagian belakang.
Sesaat kemudian truk pun mulai melaju
meniti bebatuan lepas dan jalan yang berlubang dengan lenggangan yang
khas yang dapat membuat badan ku menjadi sakit, bisa-bisa pergelangan
kakiku juga terlepas.
Kamipun tiba di gereja Paroki Statsi
baniona, kemudian beristirahat disitu sambil menunggu romo Deken yang
akan mengantar kami ke Kawela.
lumayan lama kami menunggu Rm. deken sambil pula menunggu truk yang mengantar semen ke desa oyang baran.
Pukul 4;30 kira-kira, truk pun sampai, kami pun melanjutkan perjalanan
kami. Sesampai di Desa kawela kami turun disebuah rumah umat kbg 11,
untuk menunggu romo deken yang di jemput oleh adik Edan. Tak disangka,
rumah yang kami singgahi itu adalah rumah alumni API REINHA ROSARI
angkatan 2005/2006, Sayngnya saya Lupa namanya.
kakak yang juga ketua KGB 11 Itu sosok yang romantis namun juga sosok yg amat tegas.
Setelah semua bersiap-siap, giliran Saya, ade Rofin, ade sabinus untk bersiap.
wah,,,,!!!! rupaya Rm, sudah sampai.
Gerak cepat, gesit, kami bertiga sekali masuk dalam kamar mandi dan
langsung mengeluarkan jurus khas, air satu penggayung cuci muka, sisanya
siram kepala, dan selesai.
hahaha,,,!!!
adalah dua orang
bersaudara dari tanah solor, namun yang paling rapi dan sempat di kira
anggota DPR adalah ARAKIAN KOLIN. bagaimana tidak Ia menghabiskan 2 bak
air.!! Entah mandi atau berenang juga saya kurang tau.
Berangkatlah
kami ke Kawela bersma Rm. menelusuri jalan yang lumayan jauh dan penu
dengan tanjakan, akhirnya kami smpai di desa Induk Kawela.
Lepas 200
meter, kami turun dari truk dan kemudian berarak menuju gapura yg telah
di buat untuk menyambut MAMA BUNDA MARIA. Ibu Ketua Memakai gordon
kebesaran, menggegendong mama Bunda di apiti Bendera dan Rm deken,
berjalan dahulu, sedang dalam nyanian maria serta doa2 Rosario.
Saya sempat membaca tulisan di gapura itu yang adalah " EMA MARIA, PANA PAI GAWE GERE". (Teks: Charles Paokuma)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)